Apa itu Intrusive Thoughts?

Intrusive Thoughts atau pikiran yang mengganggu adalah jenis pikiran, gambaran, atau dorongan yang muncul secara tiba-tiba dan tidak terduga. Biasanya, pikiran-pikiran ini berisi hal-hal yang membuat khawatir, mengganggu, atau bahkan terasa aneh (Shepard, 2020).

Pikiran semacam ini dapat menetap dan menyebabkan stres atau kesulitan emosional yang berat bagi beberapa orang. Terkadang, semakin seseorang berusaha menghindar atau menyingkirkan pikiran-pikiran tersebut, semakin kuat dan intens pikiran tersebut muncul.

Menurut Anxiety and Depression Association of America (ADAA), intrusive thoughts muncul secara tidak sengaja dan tidak berhubungan dengan kenyataan atau keinginan kita. Ketika pikiran ini datang, seringkali mereka sangat mengejutkan dan bahkan terasa tidak dapat diterima (Kandola, 2020).

Lalu, bagaimana sebenarnya pikiran-pikiran ini bisa muncul dalam kehidupan kita? 

Penyebab Munculnya Intrusive Thoughts

Menurut Lynn Somerstein (2016), intrusive thoughts bisa menjadi tanda adanya masalah yang belum terselesaikan dalam hidup seseorang, seperti masalah dalam hubungan pribadi, stres pekerjaan, atau frustrasi dalam mengasuh anak. Meskipun kita berusaha menekan atau menanggulangi masalah tersebut, ia bisa muncul ke permukaan melalui pikiran yang mengganggu ini.

Sementara itu, Dr. Hannah Reese (2011) berpendapat bahwa intrusive thoughts kadang-kadang muncul justru karena kita sangat tidak ingin melakukannya. Dengan kata lain, meskipun kita tidak pernah berniat untuk melakukan hal yang dipikirkan, otak kita justru mengeluarkan ide yang paling bertentangan dan tidak pantas yang bisa dibayangkan (Ackerman, 2020).

Berbagai Jenis Intrusive Thoughts

Penting untuk dipahami bahwa intrusive thoughts muncul secara tidak sengaja dan biasanya membuat seseorang merasa terkejut, bahkan takut atau jijik terhadap pemikiran itu sendiri. Berikut adalah beberapa jenis intrusive thoughts yang sering terjadi:

1. Pikiran Seksual Mengganggu
   Pikiran ini berhubungan dengan seksualitas, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, dan bisa mencakup hal-hal seperti:

• Ketakutan tertarik secara seksual pada bayi.

• Ketakutan tertarik pada anggota keluarga sendiri.

• Keraguan tentang orientasi seksual mereka.

2. Pikiran Mengganggu Tentang Hubungan
   Pikiran-pikiran ini seringkali berkaitan dengan kecemasan dalam hubungan romantis, seperti:

• Menganalisis perasaan terhadap pasangan secara berlebihan.

• Mencari kepastian terus-menerus dari pasangan.

• Keraguan mengenai kesetiaan pasangan.

3. Pikiran Agama yang Mengganggu
   Pikiran ini berkaitan dengan keyakinan atau praktik keagamaan, seperti:

• Ketakutan bahwa Tuhan tidak mengampuni dosa dan mengirim ke neraka.

• Pikiran negatif yang muncul saat melakukan kegiatan keagamaan.

• Merasa telah kehilangan hubungan dengan Tuhan atau keyakinan yang dianut.

4. Pikiran Kekerasan yang Mengganggu
   Beberapa orang bisa mengalami pikiran yang sangat mengganggu tentang kekerasan, baik terhadap diri sendiri atau orang lain, seperti:

• Pikiran untuk menyakiti orang yang kita cintai atau anak-anak.

• Pikiran untuk membunuh seseorang.

• Berpikir untuk menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk melukai orang.

• Meracuni makanan yang akan diberikan kepada orang yang dicintai.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun banyak orang mengalami intrusive thoughts yang tidak diinginkan, sebagian besar dari mereka tidak merasa perlu untuk menemui seorang profesional. Namun, jika seseorang merasa bahwa pikiran-pikiran ini menyebabkan penderitaan emosional yang berat atau berkelanjutan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater atau psikolog. Para profesional ini dapat membantu seseorang untuk memahami akar penyebab munculnya pikiran tersebut dan memberikan cara untuk mengelolanya (Kandola, 2020).

Biro psikologi Assessment Indonesia menyediakan jasa konseling dan psikotes untuk berbagai kebutuhan asesmen psikologi, baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan kami dirancang untuk memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.